Template

Senin, 26 Januari 2009

story alexander zulkarnain

“Siapa yang aniaya, akan kami siksa dan dikembalikan kepada Tuhan agar Tuhan memberi siksa yang lebih hebat lagi. Adapun orang-orang yang saleh dan baik, akan kami lindungi serta diberi ganjaran-ganjaran dan kepadanya kami hanya akan perintahkan kewajiban-kewajiban yang ringan saja.”
Kata-kata tersebut berasal dari mulut sang penguasa eropa yang sejarah hidupnya,kelakuannya,kepercayaannya,menjadi pro dan kontra lebih dari 2300 tahun setelah sepeninggalnya iskandar zulkarnain,atau Alexander zulkarnain,atau yang kerap kita kenal dengan nama Alexander the great.
Alexander dilahirkan di Macedonia,tahun 356 sebelum masehi beliau lahir sebagai seorang pangeran yang akan meneruskan kekuasaan ayahnya Raja Philip II,
Alexander dididik dengan pendidikan terbaik,dilatih oleh guru-guru terbaik dan dikaruniai bakat terbaik,sebagai ilmuan,panglima,pangeran,dan pemimpin yang baik.

tersebutlah nama salah seorang pemikir terkenal pada zaman itu Aristoteles sebagai salah satu guru dari Alexander,pada usianya yang masih muda Alexander mengikuti pertemuan-pertemuan politik antar para raja dan bangsawan,kecerdasannya mengundang rasa iri serta kekaguman para raja.
keberaniannya ditempa oleh cerita tentang keberanian Achiles yang berasal dari buku iliad pemberian dari gurunya Aristoteles,Achiles nama seorang pejuang yang diceritakan begitu gagah berani dan kuatnya menimbulkan efek positif bagi Alexander muda.
pada usianya yang ke 20 ayahnya Raja Philip II meninggal dunia karena terbunuh oleh beberapa orang yang tidak menyukainya,saat itulah Alexander diangkat menjadi seorang raja,mewarisi kekayaan Macedonia,serta mewarisi kekuasaan sebagai pemimpin tertinggi.
“Sehingga, apabila dia sampai di tempat terbenam
Matahari, didapatinya matahari itu terbenam dalam mata
air yang berlumpur hitam. Di sana didapatinya satu
kaum. Kami berkata : Hai, Zul’karnain, adakalanya
engkau siksa (kaum yang kafir itu) atau engkau
perlihatkan kepada mereka kebaikan…”
(Surah al-Kahfi 18 ayat 86)

Alexander zulkarnain,diceritakan dalam Al-quran yang tiada keraguan didalamnya,sebagai seorang yang mengemban tugas menegakkan Kebenaran,beliau mengemban tugas tersebut dan mulai bergerak dengan cara memperluas kekuasaan macedonia,pertama-tama dia menyerbu daerah yang sekarang dikenal sebagai bulgaria dan rumania.
Pada zaman itu dikenal kebengisan tentara Imperium persia,tentara yang tidak mengampuni anak-anak,orang tua maupun wanita,kekuasaan Imperium persia antara lain membentang dari Selat Dardanella sampai ke India.
Tahun 334 sebelum masehi,Alexander memulai penyerbuan ke wilayah-wilayah Asia menyebrangi laut Marmoa mendarat di daerah Asia kecil atau sekarang Turki.
kemenangan demi kemenangan setelah kemenangan pertama di sungai Granicus tidak membuat Alexander
melupakan tugas utamanya,setelah berbagai penaklukan beliau tidak mengizinkan perbudakan melainkan membuat kesepakatan dengan menghormati kepercayaan bangsa-bangsa yang ditaklukannya,bahkan dalam beberapa versi diceritakan Alexander menikahi salah seorang dari bangsa yang ditaklukannya.

Antara Iskandar zulkarnain dengan Yajud dan Majud.
Dikisahkan,saat Iskandar menuju Armenia melewati Persia dan Azerbaijan,dia menemui bangsa yang hidup diantara dua gunung,bangsa tersebut terlihat hidup dalam ketakutan,kegelisahan,seakan setiap harinya adalah ketakutan,Iskandar tidak memahami bahasa yang digunakan bangsa tersebut,akhirnya Iskandar mengerti alasan ketakutan bangsa tersebut,adalah dikarnakan bangsa tersebut tinggal berdampingan dengan bangsa Yajud dan Majud,Bangsa yang kejam,menghancurkan segala yang mereka lewati,membunuh siapa yang mereka temui.
Iskandar meminta bahan-bahan dari bangsa yang hidup diantara dua gunung tersebut,untuk membuat tembok yang tidak bisa di tembus oleh siapapun,oleh apapun.
“tembok ini adalah anugrah dari tuhanku,hanya tuhankulah yang dapat menembusnya dengan izinnya”
Bangsa yang hidup diantara dua gunung tersebut berterimakasih pada Iskandar serta memberikannya upah,namun Iskandar berkata
“saya menghargai pemberian dari kalian,namun saya tidak mengharapkannya,adalah rahmat tuhan saya yang telah memberikan saya segalanya”
Setelah Iskandar Zulkarnain dapat menaklukkan negeri-negeri lainnya ditimur, barat, diutara dan diselatan, maka kerajaannya kini
meliputi: Moroko, Rom, Yunani, Mesir, Persia dan India, sehingga merupakan sebuah kerajaan yang amat luas, yang belum pernah terjadi sebelumnya, dimana penduduknya kini hidup dengan aman
tenteram dan makmur.
Cita-cita Iskandar Zulkarnain telah dapat dicapainya, berkat pertolongan Allah, kerana dia selalu berlindung diri kepadaNya. Tetapi sayang setelah Iskandar Zulkarnain meninggal dunia, kerajaan
yang besar dan bahagia itu menjadi berpecah-belah, kerana perebutan kekuasaan para pengikutnya yang ditinggalkannya.
Iskandar Zulkarnain yang bererti raja Timur dan Barat, telah dapat mempersatukan kerajaan Timur dengan kerajaan Barat, menjadi suatu kerajaan yang adil dan makmur, berkat ilmu dan pengetahuannya, serta berkat dasar ketuhanan yang selalu dipegangnya teguh dalam mendirikan kerajaan besar itu.
Cita-cita Iskandar Zulkarnain yang suci murni dan maha besar itu, untuk sementara telah dilanggar oleh manusia yang berkuasa sesudahnya. Tetapi pada saatnya nanti cita-cita ini akan menjelma
lagi serta menjadi kenyataan, sehingga akan berdiri nanti sebuah negara yang terdiri atas Timur dan Barat, yang adil dan makmur.
Kita sedang menunggu berdirinya negera itu, menunggu-nunggu kedatangan Iskandar Zulkarnain abad keduapuluh.

“beliau adalah raja yang agung,yang merendahkan keagungannya dibawah naungan keagungan yang Esa..beliau adalah raja yang agung,yang keagungannya anugrah dari yang maha agung..beliau adalah raja yang bijaksana,yang kebijaksanaannya adalah amanah dari yang kuasa”

1 komentar: